Kualitas Bukan Kuantitas - Beberapa hari terakhir ini saya menyempatkan diri untuk melihat-lihat beberapa peternakan kelinci di sekitar tempat saya tinggal (Batu, Malang).
Apa yang saya dapatkan? Banyak sekali kelinci-kelinci yang sudah tidak jelas lagi jenisnya. Sungguh sayang hal ini terjadi, apalagi dunia perkelincian sedang menggeliat dan bersiap-siap untuk bangun di Indonesia.
Dengan banyaknya anggota di forum-forum dan milis kelinci, serta sudah adanya organisasi/asosiasi kelinci di Indonesia, seharusnya para peternak sudah mulai membidik untuk meningkatkan kualitas kelinci.
Dulu saya sering tertawa saat datang ke peternak / penjual kelinci yang dengan mantapnya menyebutkan jenis-jenis kelinci yang ada di tempat mereka. Dengan percaya diri mereka mengatakan bahwa kelinci-kelinci mereka asli dan bukan silangan.
Itu mungkin dapat dimaklumi, karena dimana-mana penjual pasti akan mengatakan bahwa barang merekalah yang terbaik. Namun biasanya raut muka mereka akan berubah ketika saya menerangkan ciri-ciri atau karakteristik dari jenis-jenis kelinci, apalagi kalau ada pembeli lain.
Mereka akan terlihat marah dan sepertinya menginginkan saya untuk cepat pergi. Namun saya tidak peduli, saya malah akan menjelaskan kepada para pembeli selain saya tersebut dengan lebih detail. Saya mengatakan kalau kelinci jenis ini harusnya seperti ini, beratnya sekian, bentuk badannya begini, dll.
Kualitas
VS
Kuantitas
Sebenarnya tujuan saya bukanlah untuk membuat orang tidak jadi membeli, tetapi agar pembeli memang mendapatkan harga yang pantas untuk kelinci yang dibelinya, karena posisi saya memang sama dengan mereka.
Dan apa yang saya dapatkan sekarang?
Hingga saat saya menulis posting ini, hal di atas masih saja terjadi. Kurangnya pengetahuan akan jenis-jenis kelinci dan besarnya permintaan pasar adalah penyebab utamanya. Para peternak berlomba-lomba meningkatkan produksinya tanpa memperdulikan kualitas lagi. Mereka juga akan seenaknya mengatakan kepada para pembeli bahwa kelinci ini jenisnya ini, atau kelinci itu jenisnya itu.
Sungguh ironis! Disaat sebagian orang berusaha memajukan dunia perkelincian, sebagian besar lainnya justru menghancurkan dengan menipu orang-orang awam. Jadi saya mengajak para peternak yang kebetulan singgah ke blog saya ini untuk mulai meningkatkan kualitas dari kelinci yang diternakkan selain tetap menjaga kuantitas produksi tentunya.
Yakinlah kelinci yang berkualitas mempunyai harga jual jauh lebih tinggi ketimbang kelinci "silangan hancur". Mari kita majukan bersama-sama dunia perkelincian di Indonesia.